Cegah Erosi, Bibit Pohon Bambu Jadi Solusi Warga Soppeng

Kurang lebih 50 bibit pohon bambu ditanam secara serentak di pinggiran sungai, Kecamatan Liliriaja, Kabupaten Soppeng, Minggu (15/9/2019).

Kegiatan penanaman pohon bambu ini sebagai bagian dari rangkaian aplikasi materi pencegahan erosi di pinggiran sungai dengan cara Non Struktural yang digelar Universitas Negeri Makassar (UNM) bersama masyarakat Soppeng.

Mereka turun langsung ke bantaran Sungai Liliriaja, Kecamatan Liliriaja Sopoeng, penanaman satu per satu batang pohon di tanam di lubang yang memiliki kedalaman 30 centimeter dengan jarak 5 meter.

“Kita menanam pohon ini alam kita kembali hijau lagi, akar pohon ini dapat menahan tanah sehingga tidak longsor lagi,” ucapnya.

Nurlita mengungkapkan selain untuk penghijauan. nantinya pohon-pohon tersebut dapat menahan erosi yang berada di anak-anak Liliriaja tersebut.

“Hampir semua pohon – pohon keras di hulu sungai hilang dan lahan sudah beralih fungsi, seharusnya tanaman keras yang ditanam dipinggiran sungai karna dapat menyerap air sehingga nantinya tidak berdampak pada banjir,” tuturnya.

Salah satu warga bernama conda menuturkan sangat berterima kasih atas kegiatan tersebut lantaran membantu masyarakat menjaga kelestarian sungai dari kerusakan.“Saya sangat senang bisa terlibat dalam kegiatan ini, seharusnya kegiatan seperti ini terus dilanjutkan soalnya banyak lahan yang beralih fungsi,” tutupnya.